Riski adalah orang yang sama sekali ngga suka difoto. Terutama sama orang lain. Selfie sama aku aja keluhannya bisa panjang lebar. Dia selalu bilang "aku ngga pernah bisa gaya di depan kamera, ngga suka di foto". Dari sanalah kita (sempat) memutuskan tidak akan melakukan foto Pre-Wedding. Terbayang percuma bayar mahal-mahal kalau Riski ngga nyaman dan hasil foto dia jadi kaku semua.
Tapi kemudian aku berfikir, gimana kalau fotografer nya kita kenal? Kita deket? Kita akrab? Mungkin Riski ngga akan sekaku yang aku bayangkan. Awalnya aku coba ngobrol sama adikku sendiri, Aji, yang memang hobi foto. Dia dengan senang hati mau fotoin kita untuk Pre-Wedding. Super seneng! Yang tidak terduga adalah Icha sepupuku tiba-tiba whatsapp dan bilang "Na, aku ngga bisa kasih kado apa-apa untuk pernikahan kamu sama Eki. Aku dan Ferry (pacaranya) mau kasih kado foto Pre-Wedding trus aku cetak buat di resepsi kalian nanti. How?". Sungguh terharu, berterima kasih dan yang pasti aku langsung bilang "MAU!"
Dengan segala diskusi yang panjang akhirnya aku berhasil meyakinkan Riski untuk melakukan foto Pre-Wedding bersama Aji, Icha dan Ferry. Dengan note dari dia, foto nya tidak berlebihan, tidak terlalu dibuat-buat. Aku mulai berpikir, tema apa yang cocok untuk Pre-Wedding kita. Simple, ngga butuh banyak peralatan dan kita banget. Here I go again, tenggelam mencari referensi di pinterest. Ya Allah, sungguh terpujilah penemu pinterest dan orang-orang yang berkontribusi di dalamnya
Back to topic. Akhirnya aku mendapatkan ide, foto Pre-Wedding di Coffee Shop. Kita sama-sama suka ngopi, cocok. Peralatan yang dipakai cukup kamera saja karena kitamau fotonya lebih banyak candid daripada pose yang unyu-unyu. Untuk baju pun kita milih secasual mungkin, ngga perlu beli baju baru. Pakai yang ada saja, mix and match. Senangnya Icha mendukung banget konsep ini, dia nangkep semua mau nya aku.
Tema sudah, baju sudah. Tinggal lokasi. Memang sedikit drama dalam memilih lokasi karena kita melakukan foto Pre-Wedding 2 hari setelah lebaran. Beberapa Coffee Shop yang kita incar, masih tutup lebaran. Sekalinya ada yang buka, minta bayarannya selangit, berjuta-juta. Huft. Waktu yang sempit dan bermodalkan instgram, mengantarkan aku pada satu Coffee Shop di daerah Tangerang ini, FullStop. Letaknya tidak terlalu jauh dari rumah ku dan yang pasti free of charge buat foto Pre-Wedding. Tanpa pikir panjang, kita meluncur ke sana.
Foto Pre-Wedding aku dan Riski benar-benar simple. Kita memang menghabiskan waktu hampir seharian di FullStop, tapi seru. Selain tempat yang bagus, makanan dan kopi yang enak, tempatnyan saat itu tidak terlalu ramai. Jadi kita bisa mengeksplore angle dengan leluasa.
taken by FE Portraiture |
taken by FE Portraiture |
taken by FE Portraiture |
taken by Aji |
taken by Aji |
taken by Aji |
taken by FE Portraiture |
taken by Aji |
taken by Aji |
Thanks Icha, Ferry & Aji!!
Much Love,
0 comments:
Post a Comment