Masih bercerita tentang persiapan pernikahanku dan Riski. Kali ini aku mau berserita tentang akhir dari pencarian bunga untuk menghias kamar pengantin. Kamar pengantin memang menjadi salah satu hal yang penting bagi orang Betawi seperti Papa ku. Papa dan Mama sudah mewanti-wanti terkait hal ini dari jauh-jauh hari. Kalau kalian sempat baca post aku sebelumnya, aku sempat post tentang perjalananku ke Rawa Belong mencari bunga untuk menghias kamar. Tapi berakhir galau karena harga yang ditawarkan beberapa 'tidak masuk akal' buat aku. Kenapa aku bilang tidak masuk akal? Karna bunga-bunga ini nantinya hanya akan bertahan paling tidak 3 hari, jadi agak mikir aja kalau harus mengeluarkan uang banyak untuk ini.

Keputusan aku memilih vendor menghias kamar pengantin jatuh ke teman kuliah aku dan Riski yang memang terkenal sebagai 'tukang bunga', namanya Wardi. Keluarga Wardi memang punya usaha toko bunga yang terkenal dari jaman kita kuliah. Dulu waktu aku wisuda, Riski pesan bunga di Wardi. Sayangnya kita inget Wardi setelah kita capek-capek muterin Rawa Belong. Coba inget dari awal, pasti kita ngga akan galau-galau ke Rawa Belong. Hihihi...

Sama Wardi kita ngga banyak minta ini-itu. Aku cuma berpesan ngga mau ada bunga warna kuning. Selebihnya aku percayakan sama Wardi dan tim nya. Pemasangan bunga di kamar dilakukan malam sebelum acara resepsi pernikahan. Bunga datang dalam bentuk utuh batangan dan dirangkai langsung di tempat. Butuh waktu sekitar 2-3 jam sampai semua bunga terangkai dan ditempatkan di kamar. Beginilah jadinya.

Bagian pintu masuk kamar

Meja Rias

Kasur pengantin

Bonus dari Wardi, hand bouquet

Selain menghias kamar, kita juga minta tolong Wardi untuk menghias mobil pengantin. Mobil pengantin yang kita pakai adalah mobil VW Kodok tahun 1958 milik Papa ku.




Benar-benar bagus dan di luar ekspektasi aku. Untuk rangakaian bunga yang segitu bagusnya, aku lagi-lagi mendapatkan harga 'teman'. Aku dan Riski cukup mengeluarkan uang Rp 2.000.000 Yang pasti nominal segitu belum tentu kita dapat di tempat lain dengan hasil yang sama. Mungkin kalian juga belum tentu bisa mendapat harga segitu kalau pesan di Wardi Hehehe.. Tapi bisa jadi referensi kalau kalian lagi cari-cari bunga untuk menghias kamar pengatin juga. Semoga berguna!

Much Love,

Akhirnya aku tiba di hari yang seumur hidup sudah aku bayang-bayangkan. Hari pernikahanku. Bagaimana rasanya? Campur aduk. Malam sebelum acara semua rasanya berkumpul di kepala. Tidur pun tidak nyenyak. Aku terbangun hampir 1 jam sekali. Jam 4 pagi aku sudah harus standby di gedung untuk mulai make up.

Rasanya masih belum percaya kalau hari itu aku akan menikah dengan Riski. Pria yang 8 tahun terakhir mengisi hari-hari aku. Membayangkan dia duduk di meja akad nikah, bersalaman dengan Papa, bikin perut makin mules rasanya. Tapi aku selalu berkata dalam hati "Bismillah, semua pasti lancar". Di hari H aku sudah tidak lagi sibuk mengurus ini-itu, aku hanya Datang, duduk manis dan menuruti semua instruksi yang diberikan oleh tim WO ku, Amarta WO.

Suasana ruang make up yang tadinya aku pikir bakalan tegang dan kaku ternyata ngga sama sekali. Berkat Mas Sofyan dan Papau si Henna Artist kesayangan aku, suasana ruang rias menjadi begitu hangat, ceria dan yang pasti rasa deg-degan ku sirna. Papau yang merupakan istri dari sahabatnya Riski sudah kali kedua menghenna tangan ku, sebelumnya dia menghenna tanganku saat lebaran. Saat itu keluarga Riski datang ke rumah untuk perkenalan, awal mula semua cerita pernikahan ini terjadi.

taken by HDP

taken by HDP

taken by Papau

taken by Papau

Look at those details! So Gorgeous! | taken by Papau

Make up akad ku menggunakan adat minang lengkap dengan suntiang kecil yang beratnya tak sekecil bentuknya. Hihihi.. Kalau untuk hasil make up dari Mas Sofyan dan henna karya Papau aku sudah tidak perlu berkomentar apa-apa. BAGUS! Aku sama sekali tidak mengarahkan aku mau lipstik seperti apa, alis diapain, warna eyeshadow nya apa, Mas Sofyan sudah bisa menangkap apa yang aku mau dan apa yang cocok denganku. Samanya dengan Papau, saat aku memberikan design henna yang aku mau, dia cuma bilang "itu udah jadul neng design nya, nanti aku buatkan yang baru langsung di tempat", dan lihat sendiri kan hasilnya? So pretty!

Setelah proses make up dan henna selesai, di sini baru rasa deg-degan ku mulai muncul. Aku duduk di ruang VIP untuk prosesi meminta restu kedua orang tua.

taken by HDP

taken by FE Portraiture

taken by HDP

taken by HDP

Prosesi ini merupakan proses yang paling haru sepanjang acara pernikahan ku dan Riski. Meminta restu dan memohon maaf kepada kedua orang tua ku tidak mungkin tanpa air mata. Tapi aku ingat pesan salah satu tante ku yang menjadi KorLap dadakan di acara pernikahan ku ini, Tante Poppy. Dia berpesan untuk aku tidak menangis terlalu berlebihan demi kelancaran acara dan demi terlihat cantik di kamera. Dia berpesan "inget dan baca mantranya dalam hati *gue harus cantik, tahan. Gue harus cantik di foto, tahan. Foto gue harus instagramable, tahan*, terus, lo ulang-ulang" Hahaha.. Konyol sih, tapi it works!

And now the ultimate deg-degan moment. Menunggu Riski mengucapkan ijab kabul. Aku memang tidak disanding dengan Riski saat akad. Jadi aku duduk menunggu di ruang VIP. Campur aduk rasanya, harapanku cuma Riski mampu membaca ijab kabul dengan lancar, 1 kali saja. Dan Alhamdulillah, doaku terkabul.

taken by HDP

Setelah prosesi ijab kabul yang dilakukan Riski berjalan lancar, aku pun digandeng keluar ruang VIP oleh kedua tanteku  untuk disandingkan dengan Riski di meja akad nikah.

taken by HDP

Dan disaat itu lah pertama kali aku bertemu dan mencium tangan laki-laki yang kini sudah menjadi suamiku. Riski Novaldi Chaniago.

taken by HDP

taken by HDP

taken by HDP

taken by HDP

taken by HDP

taken by HDP | Kotak Mahar from Mochikoo

taken by HDP

taken by HDP

taken by HDP

Our happy faces taken by FE Portraiture

Rasa lega telah melewati prosesi ijab kabul berganti rasa excited mempersiapkan diri untuk acara resepsi. Kali ini aku melakukan retouch make up, berganti kebaya serta berganti adat. Yang sebelumnya minang menjadi adat betawi.

taken by HDP

taken by HDP

Mas Sofyan with his magical hands sukses bikin aku manglingi. Benar-benar puas dengan hasil karya nya Mas Sofyan. Flawless tanpa celah.

Acara resepsi dimulai dengan palang pintu. Menampilkan atraksi balas pantun dan pancak silat. Palang pintu sendiri adalah kesenian khas Betawi yang menggambarkan bagaimana seorang laki-laki berusaha melewati "palang pintu" dengan kemampuan silat untuk dapat masuk ke dalam keluarga atau daerah tempat di mana sang wanita berada. Hingga nantinya sang laki-laki dan wanita bersanding bersama di pelaminan. Sebenarnya acara palang pintu sendiri berarti menggambarkan keberanian sang laki-laki untuk datang meminta sang wanita menjadi istrinya dan adegan silat menggambarkan bahwa sang laki-laki nantinya mampu melindungi sang wanita sehingga menjadi suami dan imam yang baik.

taken by HDP

taken by HDP

taken by HDP

Alhamdulillah acara pernikahan aku dan Riski berjalan lancar berkat bantuan dan support dari semua pihak. Tidak habis-habisnya aku dan Riski mengucap rasa syukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang sudah turut andil, baik teman, saudara, keluarga dan kerabat.

taken by HDP

taken by HDP

Berikut aku berikan beberapa foto dekor acara pernikahanku yang diset dengan cantik oleh tim Vessa Catering. Aku memang agak detail urusan dekor, aku jelas meminta dekor dengan tema putih-silver ke tim Vessa, dan mampu di ekseskusi dengan baik dengan bantuan monitor dari Tante ku, Tante Poppy. Kayaknya tante ku yang satu ini selain berpengalaman jadi KorLap event advertising juga cocok jadi KorLap acara nikahan. Kalo kita bilang dia "megang" banget. Dia pasti senyum-senyum kecut nih kalo baca post ini. Hahaha..

Pelaminan Betawi Kolonial by Suyadi Dekor from Vessa Catering | taken by HDP

Decor by Suyadi Dekor from Vessa Catering | taken by HDP

Decor by Suyadi Dekor from Vessa Catering | taken by HDP

Decor by Suyadi Dekor from Vessa Catering | Pre-Wedding photos arrangement by  FE Portraiture | taken by HDP

Here we are, jadi pengantin Padang dan pengantin Betawi di hari yang sama, di hari yang paling membahagiakan, hari pernikahan kita.

taken by HDP

taken by HDP

Catering package : Vessa Catering
Catering consultant : Silva
Dekor : Suyadi Dekor
Wedding organizer : Amarta WO
Wedding consultant : Dewi Eldi
MUA : Sofyan Wedding
Attire : Sofyan Wedding
Henna art : Kirei Henna Arts
Photography & video : House of Digital Production & FE Portraiture 
Kotak mahar : Mochikoo
Lokasi : Gedung Serbaguna Pusrehab Kemhan, Bintaro

Bismillah mari kita mulai, awal dari selamanya.

Much Love,

Bridal shower menjadi salah satu hal yang penting di antara aku dan teman-teman ku. Dimulai dari Bridal Shower Aya, Bridal Shower medy, now it's my turn. Sudah tidak lagi ada surprise-surpirse an di acara bridal shower kali ini, karena memang sudah dibicarakan kurang lebih dari 2 bulan sebelum acara berlangsung. Tempat dan tanggal sudah ditentukan. Aku yang biasanya sibuk urus ini-itu, kali ini hanya tinggal datang sebagai tamu. So excited!

Drama tidak pernah lepas dari acara Bridal Shower kita. Kalau dulu waktu acara Aya, dia yang tidak bisa hadir, di acara Medy semua hadir tapi ngareeeet, di acara aku malah Aya dan Medy ngga bisa hadir sama sekali. Huuu... Belum lagi satu hari sebelumnya aku dapet kabar kalau Muthe sakit mata, bengkak dan merah. Makin sedih aja rasanya..

Tapi acara tetap berlangsung kok, show must go on kalau kata Gina. Secara cc nya Gina udah digesek buat bayar ini-itu. Hahaha.. Jadilah acara Bridal Shower yang diawali dengan aku yang pundung karena kelamaan nunggu mereka menghias kamar. Super drama pokoknya!

Dari lobby sampai kamar, mataku ditutup. Mikirnya cuma "ah, paling cuma dihias kayak biasa aja". Tapi ternyata yang aku ngga sangka, mereka menyiapkan birthday party kecil-kecilan buat aku. Aaaaa senangnya! Meraka bikin kue ulang tahun aku dari KFC Bucket. Yes, KFC! A dream come true sih buat aku yang pengen dikasih kue ulang tahun fried chicken penuh micin. Hihihi.. Ternyata temen-temen aku ini full of surprise juga ya. Too bad aku lupa foto "kue" nya karena asik ngobrol dan kelaparan. Hihihi...






Walau banyak drama nya, aku tetep mau bilang makasih buat temen-temen aku yang udah mau luangin waktu buat acara ini. Terutama spent money buat acara ini. Makasih yaaaa.. Hihihi.. You girls are the best!!
Another day to remember :)

Much Love,

Merawat diri sebelum acara pernikahan memang salah satu hal wajib bagi calon mempelai wanita. Full day di salon, memanjakan diri, menghilangkan stress menjelang pernikahan. Tapi oh tapi karena aku ini banyak galau dan banyak yang harus diurus jadilah baru H-5 bisa mulai pampering.

Mulai dari full day perawatan di salon seperti totok, lulur, spa dan meni-pedi sampai waxing aku lakukan dalam jangka waktu H-5 tersebut. Kalau untuk urusan salon sih aku biasa saja, ngga galau-galau banget. Waxing ini nih. Haha...

Teman sekantorku ada yang hobi banget waxing. Dari sebulan sebelum hari H dia selalu berpesan "jangan lupa waxing nad" terus terus dan terus. Dari situ mulai lah aku iseng browsing-browsing. Mencari pencerahan tentang waxing. Secara aku ini seumur hidup sama sekali belum pernah waxing. Entah kenapa rasa takut akan sakit saat waxing selalu berhasil mengagalkan niat aku untuk mencoba. Sampai H-5 lagi dan lagi aku di'perintah' sama Dimon untuk waxing. Kalau udah Dimon yang ngomong, aku rasanya terbawa nurut.

H-5 itu pula aku kelabakan googling tempat waxing yang recommended, bersih dan dekat dari rumah karena aku sudah dalam masa 'pingit' saat itu. Mulailah mencari-cari referensi di Female daily hingga menemukan postingan soal WaxHaus Bintaro. Di halaman Female Daily tersebut banyak sekali yang merekomdasikan WaxHaus. Tempatnya bersih, therapist nya berpengalaman dan yang penting harganya terjangkau. Nilai plus nya lagi adalah lokasi yang sangat dekat dari rumah ku, yakni di Bintaro Exchange. Akhirnya setelah membaca review, berangkatlah aku ke WaxHaus.



Masih dari halaman Female Daily yang sama, aku mencari-cari siapa therapist yang recommended di sana. Muncul lah satu nama, Mba Ulan. Dia terkenal sangat gentle saat melakukan proses waxing, dan pengalamannya sebagai therapist senior sudah di kenal sejak dulu. Jadilah aku bertanya ke resepsionis apakah Mba Ulan kerja hari itu, dan memang rejekiku, Mba Ulan kerja hari itu dan sedang kosong. Jadi aku dihandle oleh Mba Ulan.

Pengalaman pertama memang selalu menegangkan. Aku memutuskan untuk melakukan waxing underarm dan brazillian. Termasuk nekat untuk first-timer apalagi 5 hari lagi aku menikah. Bagaimana kalau iritasi? Sempat terpikir sih. Tapi bismillah saja. Hihihi..


Kesan pertama saat masuk ke dalam ruang waxing adalah bersih. Tidak sehorror bayanganku. Tempatnya benar-benar homey dan bikin pengunjung terasa nyaman. Saat pertama masuk Mba Ulan memberikan aku 1 bungkus kecil tisu basah, baru pastinya, untuk 'bersih-bersih' daerah yang akan di waxing. Setelah itu aku bersiap untuk di waxing. Rasanya excited campur takut.



Memang tidak salah rekomendasi yang aku baca, Mba Ulan benar-benar therapist yang berpengalaman. Dia mampu mencairkan suasana panik campur tegang yang aku rasakan menjadi santai dan menyenangkan. Proses waxing maupun threading tidak memberikan kesan sakit yang berarti buat aku. Tidak sesakit yang aku bayangkan selama ini pastinya.


Kebersihan tempat ini patut diacungi jempol pokoknya. Aku pastikan bakal jadi pelanggan setia. Memang benar kata temanku kalau waxing itu nagih. Hihihi.. Melihat hasil dan cara kerjanya Mba Ulan bikin aku puas dan senang pastinya.


Jadi buat kamu yang sedang mempertimbangkan untuk waxing, go ahead! Rasa sakit ngga ada apa-apa nya dibandingkan dengan hasil yang akan kalian dapatkan.

Usai waxing, aku memberi reward kepada diriku karena sudah berani melakukan hal baru. Reward nya adalah 1 porsi Volcano Roll favoritku dari Haikara Sushi. Haikara Sushi di Bintaro Exchange ini sama saja dengan yang sering aku datangi di Lotte Bintaro.


Waxing sukses, perut kenyang. Happy!

Jangan pernah takut untuk mencoba hal baru.

Much Love,